Demikian disampaikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono ditemui detikFinance di Kantornya, Jakarta, Rabu (15/7/2015).
Ia mengatakan pembangunan fisik terus dikebut siang malam dan difokuskan di perbatasan Jakarta Timur dengan Kota Bekasi tepatnya di daerah Pasar Sumber Arta, Kecamatan Bekasi Barat dekat Jatibening.
"Sekarang kalau kita lihat di lokasi, tiang-tiang pancang sudah berdiri. Itu sudah jalan semua nggak ada masalah," ungkap Basuki dalam obrolan santai.
Bila tiang-tiang pancang sudah berdiri, maka tahap konstruksi akan dilanjutkan dengan pemasangan girder atau balok beton yang menjadi tulang penyangga yang menyambungkan satu tiang dengan tiang lainnya.
"Target pekerjaan yang tahap pertama dari Jakasampurna sampai Casablanca itu selesai pembangunan konstruksinya 2 tahun. 2017 selesai," ungkap Basuki.
Kegiatan konstruksi Tol Becakayu mencakup dua seksi, seksi pertama yakni ruas Casablanca-Jakasampurna dengan panjang 11 km dan seksi kedua mencakup Jakasampurna-Duren Jaya sepanjang 10,04 km.
Dengan demikian, panjang tol layang yang menghubungkan Kota Bekasi dengan Jakarta ini mencapai 21,04 km. Nilai investasi dari pembangunan tol ini mencapai Rp 7,2 triliun, dengan masing-masing tahap menelan investasi Rp 3,6 triliun.
"Yang 2017 selesai adalah yang tahap pertama dulu yang 11 km. Nanti yang tahap dua akan lanjut lagi. Sekarang sedang tahap persiapan dan pembebasan lahan," kata Basuki.
Akhir 2014, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor konstruksi PT Waskita Karya lewat anak usahanya PT Waskita Toll Road mengambil alih sebagian besar saham Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) atau pengelola Jalan Tol Becakayu PT Kresna Kusuma Dyandra Marga.
Mengutip akta pengambialihan tersebut, disebutkan bahwa seluruh seksi Tahap I selesai dibangun paling lama 36 bulan. Artinya pembangunan paling lambat harus sudah selesai pada November 2017.
Sumber : Detik .com
